Sekarang tugas kedua saya untuk mereview tentang motivasi.
Sejujurnya, saya bingung harus dimulai darimana. Karena saat pertemuan kemarin, tidak terlalu menjelaskan tentang motivasi. Okay, tidak masalah. Saya bisa melakukannya.
Saya sudah termotivasi untuk menjadi orang yang bisa membanggakan kedua orang tua. Saya juga mempunya cita-cita yaitu, saya harus bisa sukses dan saya harus bisa membiayai kedua orang tua saya.
Kenapa saya berkata seperti itu? Saya termotivasi dari diri saya sendiri, tapi yang belum diketahui yaitu apa penyebabnya. Saya terkadang suka diremehkan oleh orang-orang bahkan sampai saudara saya sendiri. Saya merasa kasihan dengan diri saya sendiri. Itu terlalu menyakitkan, tetapi justru membuat saya termotivasi untuk menjadi sukses. Saya harus bisa membuktikannya.
Sebenarnya motivasi itu bukan datang dari orang lain, tetapi datang dari diri kita sendiri. Kekuatan terbesar untuk memberi motivasi ya diri kita sendiri. Jika kita sudah berpikiran postif dan meyakinkan diri bahwa kita dapat melakukannya tentu saja kita pasti bisa.
Meskipun begitu, kita tetap juga membutuhkan motivasi dari orang lain, bagaimanapun juga kita hidup di dunia ini tidak untuk hidup secara individu. Kita perlu berbagi dengan orang lain, dengan begitu dapat mengiurangkan beban kita dan orang yang kita ceritakan dapat memberi masukan yang membuat kita termotivasi.
Sekian dari saya, mohon maaf jika ada kekurangan.
Terimakasih
Read more...
Sejujurnya, saya bingung harus dimulai darimana. Karena saat pertemuan kemarin, tidak terlalu menjelaskan tentang motivasi. Okay, tidak masalah. Saya bisa melakukannya.
Saya sudah termotivasi untuk menjadi orang yang bisa membanggakan kedua orang tua. Saya juga mempunya cita-cita yaitu, saya harus bisa sukses dan saya harus bisa membiayai kedua orang tua saya.
Kenapa saya berkata seperti itu? Saya termotivasi dari diri saya sendiri, tapi yang belum diketahui yaitu apa penyebabnya. Saya terkadang suka diremehkan oleh orang-orang bahkan sampai saudara saya sendiri. Saya merasa kasihan dengan diri saya sendiri. Itu terlalu menyakitkan, tetapi justru membuat saya termotivasi untuk menjadi sukses. Saya harus bisa membuktikannya.
Sebenarnya motivasi itu bukan datang dari orang lain, tetapi datang dari diri kita sendiri. Kekuatan terbesar untuk memberi motivasi ya diri kita sendiri. Jika kita sudah berpikiran postif dan meyakinkan diri bahwa kita dapat melakukannya tentu saja kita pasti bisa.
Meskipun begitu, kita tetap juga membutuhkan motivasi dari orang lain, bagaimanapun juga kita hidup di dunia ini tidak untuk hidup secara individu. Kita perlu berbagi dengan orang lain, dengan begitu dapat mengiurangkan beban kita dan orang yang kita ceritakan dapat memberi masukan yang membuat kita termotivasi.
Sekian dari saya, mohon maaf jika ada kekurangan.
Terimakasih